Minggu, 15 Juni 2025

Memahami konsep Trinitas yang Tersuci (Sanctissima Trinitas)



Oleh Matheus Antonius Krivopada Minggu, 15 Juni 2025
Hari Raya Tritunggal Maha Kudus-Weetebula-SBD


Allah dalam satu substansi/hakekat memiliki  tiga tugas/fungsi/peran. Allah Bapa adalah Pencipta. Allah Putera adalah Penebus. Allah Roh Kudus adalah Penghibur.

Allah Bapa yang adalah Pencipta tidak bernama dan tidak berwujud. ‘AKU ADALAH AKU” (Kel. 3: 14).  Dalam Bahasa Ibrani disebut ‘YHWH’ (יהוה). Orang Yahudi  tidak mengucapkan secara langsung  ‘YHWH’ (יהוה)  karena dipandang sangat suci, sehingga  menyebutnya dengan kata ‘Adonai’  (Tuhan) dan  kata  ‘Elohim’ (אלוהים)  untuk  "Tuhan" atau "Allah" sebagaimana digunakan secara luas dalam Alkitab berbahasa Ibrani.

Allah adalah Pencipta, Dialah yang menciptakan langit dan bumi serta isinya (Kej. 1-31, 2:1-4);

Allah adalah Pencipta, Dialah yang menciptakan Manusia ‘Adam’ (Kej 2: 7)  dan Hawa’ (Kej 2: 22);

Allah adalah Pencipta, Dialah yang memberi kutukan kepada ular karena telah memperdaya perempuan di taman Eden Kej 3;14-16);

Allah adalah Pencipta, Dialah yang mengusir manusia dari taman Eden (Kej 3:23) karena berbuat dosa.

Allah Bapa menjelma menjadi manusia melalui inkarnasi disebut  Allah Putera. Allah Putera ini dikenal dengan nama Yesus. Nama Yesus dalam Bahasa Ibrani adalah ‘Yeshua’ (ישוע)  yang merupakan bentuk pendek dari nama ‘Yehoshua’ (יהושע), yang berarti "Tuhan adalah Keselamatan". Tuhan yang menyelamatkan  itu merujuk pada diri Yesus dari Nazareth; Putera Maria yang dikandung dari Roh Kudus (Luk 1: 30-35). Allah Putera adalah Yesus sang Mesias yang datang ke dunia untuk menebus manusia dari dosa dan perhambaan. Yesus adalah pernyataan diri Allah sebagaimana dinyatakanNya dalam Kitab Suci, Yoh 14:9: “Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, tetapi kamu tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa”. Begitu pula dalam Yoh 1:18 disebutkan “Tidak seorang pun pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakanNya”.

Akibat dosa asal sejak Adam dan Hawa di Taman Eden hingga dosa-dosa pribadi manusia yang tidak setia pada Allah, memungkinkan hubungan antara manusia sebagai makluk ciptaan dengan Bapa Sang Pencipta menjadi rusak.  Namun Allah Sang Pencipta yang berbelaskasih tetap menaruh kasih sayang kepada manusia makluk ciptaanNYa. Dalam sejarah melalui para nabi, Allah menaruh belaskasih kepada manusia yang diawali dengan melakukan perjanjian kepada Abraham hingga pada Musa. Melalui perjanjian itu Allah setia menyertai umat ciptaanNya seperti terhadap bangsa pilihanNya. Puncak belaskasihan Allah kepada manusia adalah berinkarnasi; menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus dari Nazaret yang lahir dari seorang perawan bernama Maria. Yesus menebus dosa manusia melalui wafat di kayu salib dan pada hari ketiga bangkit mulia dari kubur. Setelah bangkit, Yesus menampakan diri kepada murid-muridNya dan memberikan perutusan (Mrk 16:15-18; Mat 28: 16-20). Lalu  Yesus kembali ke Rumah Bapa (Mrk 16: 19; Luk 24: 50-51; Kis 1: 9).

Allah Roh Kudus. Roh Kudus dalam Bahasa Ibrani disebut ‘Ruach HaKodesh’ (רוּחַ הַקּדֵשׁ), yang berarti "Ruh yang Kudus"  Kata ‘Ruach’ (רוּחַ) berarti ‘angin’, ‘nafas’, atau ‘ruh’. - Kata ‘HaKodesh’ (הַקּדֵשׁ) berarti "yang Kudus" atau "suci."  Roh Kudus adalah Roh Allah sebagaimana dijanjikan oleh Yesus:

a.Yoh 16: 7: “…adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu…”

b.Sebelum terangkat ke Surga (Kis 1:8), Yesus berjanji menyertai Murid-MuridNya yang diutus, untuk pergi ke seluruh dunia guna membaptis  dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus dan memberitakan injil kepada segala makluk (Mat 28: 19-20; Mrk 16:15-18).

c.Janji turunnya Roh Kudus juga diulangi oleh Rasul Petrus dalam Kis 2: 17-18: “Akan terjadi pada masa-masa itu, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, dan anak-anakmu akan bernubuat, orang-orang tuamu akan mendapat mimpi, dan orang muda akan melihat penglihatan. Bahkan ke atas hamba-hamba-Ku dan hamba-hamba-Nya akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu, dan mereka akan bernubuat”. 

Roh Kudus yang dijanjikan itu  terpenuhi pada hari Pentakosta (Kis 2: 1-4). Setelah menerima Roh Kudus para Murid dimampukan untuk berbicara dalam pelbagai bahasa (Kis 2: 6-11) dan mewartakan Injil ke seluruh dunia sejak itu hingga sekarang dan sampai selama-lamanya melalui GerejaNya yang Kudus, Katolik dan Apostolik. Roh Kudus terwujud dalam rupa: Tiupan Angin Keras, Lidah-Lidah Api (Kis 2: 2-3), Burung Merpati (Mat 3: 16; Mrk 1: 9-11), Penolong dan Roh Kebenaran (Yoh 14:16-17). Adapun pekerjaan Roh Kudus sebagai berikut:

1.Penghibur dan Penolong  (Yoh 14:16-17);  

2.Pengajar dan Pengingat (Yoh 14:26);

3.Menginsafkan Dunia tentang Dosa, Kebenaran, dan Penghakiman (Yoh 16:8);

4.Mengubahkan dan Mengisi Orang Percaya (Galatia 5:22-23);

5.Memberi Kuasa untuk Melayani dan Berkarya (Kis 1:8); 

6.Menjadi Tempat Tinggal Allah dalam Hati Orang Percaya (1 Kor 6:19). 

Allah Bapa tak berwujud namun nampak seperti tiang awan (Kel 13:21-22), api yang menyala (Kel 3:1-6), mujizat dan perbuatan besar (Ul 34:10-12). Allah Putera ketika berinkarnasi mengambil wujud manusia. Allah Roh Kudus berwujud Roh yang tampak dalam rupa-rupa. Ketiganya berada dalam satu substansi/hakekat/esensi yang disebut Allah Esa.  Allah yang Esa ini menguasai hidup dan kehidupan seluruh makluk dari awal, hingga sekarang dan sampai selama--lamanya.  Allah dalam kekudusanNYa telah menyatakan diri melalui  Yesus  dan Roh Kudus merupakan RohNya sendiri.  

Oleh karena itu hormatilah Tritunggal Maha Kudus: Bapa, Putera dan Roh Kudus sepanjang hidupmu. Mohonlah dari padaNya kekuatan dan kuasa untuk menyertai, memberkati dan menyelamatkan hidupmu. Jangan pernah bersikap mengabaikan atau menghina Tri Tunggal Maha Kudus.  Yesus sendiri sudah mengatakan dalam:

a.Mrk 3:28-29: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkaan bersalah karena berbuat dosa kekal". 

b.Mat 12:31-32: "Sebab itu aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni,  tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni,  di dunia ini tidak, dan di dunia  yang akan datang pun tidak".

c.Lukas 12:10: "Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barang siapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni".

Keseluruhan isi Alkitab Kristen dari Kejadian sampai Wahyu (73 kitab) merupakan kisah tentang Trinitas. Perjanjian Lama berkisah tentang perbuatan besar Allah Bapa sejak awal penciptaan hingga menanti kedatangan Mesias. Perjanjian Baru berkisah tentang penebusan dan pewartaan akan keselamatan yang terpenuhi dalam diri Yesus  dan karya  Roh Kudus  yang menjiwai hati dan budi manusia untuk mengimani Allah dan mengasihi sesama.

Menyadari akan penyelenggaraan Allah (Divine Provindence)  dalam sejarah umat Manusia, Gereja sejak abad kedua memperkenalkan konsep Trinitas. Ada tiga Bapa Gereja yang memperkenalkan Konsep Trinitas yakni:

1)Tertulian (155–240 M): Salah satu penulis Kristen awal yang pertama kali menggunakan istilah "Trinitas" dan mengembangkan pemahaman tentang Allah sebagai satu hakikat dalam tiga pribadi.

2)Athanasius (296–373 M): Tokoh penting yang menegaskan keilahian Kristus dan memperkuat doktrin Tritunggal dalam menghadapi ajaran Arianisme.

3)Augustinus dari Hippo (354–430 M): Salah satu teolog terbesar dalam sejarah Kristen yang mengembangkan konsep tentang hubungan pribadi dalam Tritunggal dan menulis secara ekstensif tentang doktrin ini.

Selanjutnya pada konsili ekumenis  di Nicea (325 M)  dan  Konstantinopel (381 M), doktrin Tritunggal secara formal dirumuskan dan diakui sebagai bagian dari ajaran resmi gereja.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar