Bulan Mei sebagai Bulan Maria
Latar belakang: pengalaman Paus Pius VII (1742-1823) yang ditangkap dan dipenjara oleh para serdadu Napoleon di Perancis pada 1809. Di dalam penjara, Paus Pius VII tak henti-hentinya memohon doa Bunda Maria. Bahkan Paus Pius VII berjanji akan mempersembahkan perayaan khusus bagi Bunda Maria jika dia masih hidup dan bebas. Lima tahun kemudian pada tanggal 24 Mei 1814, Sri Paus berhasil dibebaskan dalam keadaan hidup dan beliau bisa kembali ke Roma. Setahun kemudian pada tahun 1815, Paus Pius VII mengumumkan Hari Raya Bunda Maria Penolong Umat Kristen.
Pada 1854, Paus Pius IX (1792-1878) meresmikan bulan Mei sebagai bulan yang dipersembahkan kepada Bunda Maria bersamaan dengan pengumuman dogma tentang "Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa" (Immaculate Conception). Dipilih bulan Mei karena merupakan awal Musim Semi pada wilayah-wilayah dengan empat musim. Musim Semi adalah gambaran hidup baru bertaburkan tunas-tunas dan kembang-kembang dan hal itu sebagai symbol hidup baru karena Bunda Maria adalah Hawa Baru.
Paus Paulus VI (1897-1978) dalam ensikliknya ,"The Month of Mary" menegaskan bahwa bulan Mei adalah bulan yang secara istimewa dipersembahkan kepada Bunda Maria, Ratu Rosari.
Atas dasar itu setiap Bulan Mei umat Katolik berdoa Rosario secara rutin setiap hari yang dilengkapi dengan ziarah ke tempat-tempat ‘diam’ Bunda Maria. Praktek doa rosario pun terus berlangsung bergilir dari rumah ke rumah umat.
Bulan Oktober sebagai bulan Rosario
Latar Belakang: Kesaksian Kemenangan Armada Laut Kristen pada Perang Lepanto Timur Eropa. Perang Lepanto adalah perang antara pasukan Kristen Eropa yang dipimpin Don Yuan dari Austria melawan Pasukan Islam dari Turki yang dipimpin oleh Halifasha yang terjadi pada 7 Oktober 1571. Pasukan Islam Turki dikenal sangat kuat dan telah berhasil mengalahkan armada laut Katholik hampir seluruh Eropa. Sedangkan Pasukan Don Yuan terbilang lemah. Sebelum perang, Don Yuan memohon dukungan dari Paus Pius V (1566-1572). Atas dasar itu Paus Pius V memerintahkan umat Katholik Eropa untuk berdoa Rosario demi kemenangan perang di Lepanto. Pada hari pertempuran itu segenap prajurit Don Yuan yang maju berperang, tangan kanannya memegang Rosario dan tangan kirinya memegang senjata. Pada saat bersamaan Paus Pius V berdoa rosario bersama umat di Basilika Santa Maria Maggiore sejak subuh hingga petang tanpa henti. Perang dengan bersenjatakan Rosario itu kemudian dimenangkan oleh pasukan Don Yuan.
Atas peristiwa itu kemudian Paus Clemens XI (1667-1669) menetapkan Minggu Pertama bulan Oktober sebagai Pesta Rosario Santa Perawan Maria untuk mengenangkan kemenangan di Lepanto Timur.
Paus Gregorius XIII (1502-1585) kemudian menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai Pesta Maria "Ratu Rosario". Tahun 1884, Paus Leo XIII menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan Rosario, sebagai bulan yang dipersembahkan oleh Gereja kepada Bunda Maria, Ratu Rosario Suci.
“Datanglah kepada Bunda, sebab dia-lah Bunda yang setia, Bintang Timur yang bercahaya, Ratu yang penuh kuasa, Penunjuk jalan menuju Bapa”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar